Selasa, 30 Maret 2010

~Bayi Baru Lahir, Kuat Panas Atau Tidak Sih?~


Bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap suhu udara yang terlalu panas. Mengapa demikian? Selain ia belum bisa berkeringat secara efektif untuk menghilangkan kelebihan panas tubuhnya, bayi Anda juga ternyata memproduksi panas tubuh internal yang lebih banyak dibandingkan Anda!

Makanya, jika Anda mengajak bayi Anda yang baru lahir untuk menikmati udara segar dan hangatnya cahaya matahari, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
Jangan biarkan ia tersorot cahaya matahari secara langsung, terutama di siang hari.
Jangan menggunakan terlalu banyak pakaian,karena bisa menyebabkan ia kepanasan.
Bayi Anda tidak bisa memberitahu Anda kalau ia kehausan. Periksalah selalu kondisinya dan coba berikan ia ASI dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama.

Walaupun tidak ada suhu udara yang baku untuk menentukan aman-tidaknya bagi bayi Anda (karena banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kelembaban udara, naungan awan dan pohon, kondisi setiap bayi), sebaiknya Anda sangat berhati-hati ketika membawa bayi yang baru lahir keluar rumah, apalagi untuk perjalanan jauh.

Pada kebanyakan kasus, bayi yang mengalami kepanasan berlebihan, dapat menderita:
Keram: karena si kecil terus berkeringat dan kekurangan kadar garam dalam tubuhnya, maka badannya bisa keram dan sakit-sakit.
Kehausan: dapat berlanjut dengan dehidrasi.
Kejang: bayi Anda akan sangat kepanasan, memerah, kulitnya mengering dan disertai dengan disorientasi, serta nafas dan denyut jantung yang tidak teratur

Makanya hati-hati ya…
[Baca Selengkapnya...]

Sabtu, 27 Maret 2010

~4 Istri Untuk KIta Saat Kita Dilahirkan~


Dahulu kala...
Ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri...
Raja ini sangat mencintai isteri keempatnya dan selalu menghadiahkannya pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak...
Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri...

Dia juga sangat memuja isteri ketiganya dan selalu memamerkannya ke pejabat-pejabat kerajaan tetangga...
Itu karena dia takut suatu saat nanti, isteri ketiganya ini akan meninggalkannya...

Sang raja juga menyayangi isteri keduanya...
Karena isterinya yang satu ini merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabar terhadapnya...
Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri ketiga karena dia bisa membantunya melalui masa-masa sulit itu...

Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia, dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk kerajaannya...
Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya ini, meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja untuk memperhatikan isterinya itu...

Hingga suatu hari...
Sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa, kematiannya sudah dekat...

Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, Sang raja lalu berpikir, "Saat ini aku memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika aku pergi, mungkin aku akan sendiri"...

Lalu, bertanyalah ia pada isteri keempatnya, "Sampai saat ini, aku paling mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaian yang paling indah, dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu...
Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?"...

"Tidak akan!" balas si isteri keempat itu, ia pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi...

Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya...

Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ketiganya,
"Aku sangat memujamu dengan seluruh jiwaku...
Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap mengikuti dan selalu bersamaku?"...

"Tidak!?!", sahut sang isteri...
"Hidup ini begitu indah!!!... Saat kau meninggal, akupun akan menikah kembali!"...
Perasaan sang rajapun hampa dan membeku...

Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada isteri keduanya,
" Selama ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku...
Jika nanti aku meninggal, apakah kau akan mengikuti, dan terus disampingku?"...

"Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu!", jawab isteri keduanya...
"Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju pemakamanmu..."

Lagi-lagi, jawaban si isteri bagaikan petir yang menyambar dan menghancurkan hatinya...

Tiba-tiba, sebuah suara berkata:
"Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi..."

Sang raja menolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara, dan terlihatlah olehnya isteri pertamanya...
Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi...

Dengan penyesalan yang sangat mendalam, serta kesedihan yang amat sangat...
Sang raja berkata sendu,
"Seharusnya aku lebih memperhatikanmu, saat aku masih punya banyak kesempatan!"...


Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai "4 isteri" dalam hidup kita...

"Isteri keempat" kita adalah Tubuh Kita...
Tidak peduli berapa banyak waktu, dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal...

Kemudian "Isteri ketiga" kita adalah Ambisi, Kedudukan, dan Kekayaan kita...
Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain...

Sedangkan "Isteri kedua" kita adalah keluarga dan teman-teman kita...
Tak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman...

Dan akhirnya "Isteri Pertama" kita adalah Jiwa, Roh, dan Iman kita...
Inilah yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu...
Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita pergi...
Meskipun ke liang kubur sekalipun...

Jadi perhatikan, tanamkan, dan simpan baik-baik dalam hatimu sekarang!!!...
Bahwa semua yang kamu banggakan di dunia ini, tak akan pernah kamu bawa mati...

Janganlah pernah kamu merasa sombong dengan semua yang kamu miliki, atau pun merasa kalo kamu selalu dibutuhkan oleh orang lain...

Selalu ingatlah, bahwa diatas langit masih ada langit...
Kita hanyalah bagian yang sangat kecil di dalamnya, Subhanallah...
[Baca Selengkapnya...]

Jumat, 26 Maret 2010

~Tanda Tanda Diabetes Pada Anak~


Diabetes melitus adalah penyakit kronik karena gangguan kerja dari insulin. Kondisi ini bisa terjadi sejak masih anak-anak, terutama untuk diabetes tipe 1. Karena itu kenali gejala-gejala diabetes pada anak.

Diabetes tipe 1 pada anak-anak adalah kondisi pankreas yang tidak lagi menghasilkan insulin sehingga anak memerlukan bantuan agar bisa bertahan hidup.

Insulin yang hilang ini bisa digantikan dengan suntikan atau pompa insulin. Jenis diabetes ini dulu dikenal dengan nama diabetes remaja atau diabetes yang tergantung dengan insulin.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, Senin (17/5/2010) tanda-tanda dan gejala dari diabetes tipe 1 biasanya berkembang dengan cepat.

Beberapa tanda berikut adalah:

Terjadi peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil. Kelebihan gula yang menumpuk di aliran darah anak akan membuat cairan ditarik ke jaringan, hal ini kemungkinan akan membuat anak menjadi haus. Akibatnya anak minum dan buang air kecil lebih sering dari biasanya.
Anak selalu merasa lapar. Karena tidak adanya jumlah insulin yang cukup, maka gula yang diasup tidak akan bisa masuk ke dalam sel. Akibatnya organ akan kehabisan energi dan memicu rasa lapar yang terus menerus.
Penurunan berat badan. Meskipun anak makan melebihi biasanya, tapi anak-anak tetap kehilangan berat badannya. Tanpa adanya asupan energi dari gula, maka jaringan otot dan cadangan lemak akan menyusut. Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan seringkali menjadi gejala pertama yang diperhatikan.
Anak-anak menjadi mudah lelah dan lesu. Hal ini disebabkan sel-sel sangat kekurangan asupan gula.
Anak menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Anak-anak dengan diabetes tipe 1 yang belum terdiagnosis seringkali menjadi mudah marah atau tiba-tiba menjadi murung dan kesal.
Penglihatan yang kabur. Jika gula darah anak terlalu tinggi, maka cairan dapat ditarik dari lensa mata sehingga mempengaruhi kemampuan anak untuk bisa fokus dengan jelas.
Infeksi jamur. Adanya infeksi jamur pada alat kelamin bisa menjadi tanda pertama dari diabetes tipe 1 pada anak perempuan.

Pada bayi dan anak-anak yang masih kecil, indikasi pertama dari diabetes tipe 1 kemungkinan infeksi jamur yang menyebabkan ruam popok parah dan jauh lebih buruk dari sekedar merah, bengkak atau ruam kulit biasa. Selain itu kelesuan, dehidrasi dan sakit perut juga dapat mengindikasikan diabetes tipe 1.

Pengobatan untuk diabetes tipe 1 adalah komitmen seumur hidup karena membutuhkan pemantauan gula darah secara rutin, pola makan yang sehat dan olahraga secara teratur bahkan untuk anak-anak.

Karena anak-anak akan terus tumbuh dan mengalami perubahan, sehingga kemungkinan diperlukan dosis atau jenis insulin yang berbeda serta pola makan yang berubah.

Pemantauan kadar gula darah harus dilakukan secara rutin, hal ini penting untuk mencegah anak mengalami hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah yang terlalu tinggi) akibat penggunaan insulin yang tidak tepat. Karena kedua kondisi ini bisa memicu timbulnya komplikasi diabetes.

Anak-anak tidak bisa diberikan diet makanan yang ketat, karena anak tetap membutuhkan banyak buah, sayuran, biji-bijian, makanan tinggi gizi dan rendah lemak serta produk hewani yang lebih sedikit. Mengonsumsi makanan yang manis boleh jika sesekali saja, selama masih termasuk dalam recana pola makan anak (plan meal).

Ajaklah anak untuk mendapatkan aktivitas fisik yang teratur, tapi ingat bahwa aktivitas fisik bisa mempengaruhi kadar gula darah hingga 12 jam setelah latihan. Karenanya jika ingin memulai aktivitas yang baru, periksalah kadar gula darah lebih sering dari biasanya untuk melihat bagaimana tubuh bereaksi terhadap kegiatan tersebut.

Meskipun diabetes tipe 1 ini membutuhkan perawatan yang konsisten, tapi seiring kemajuan teknologi dalam memantau kadar gula darah dan pengiriman insulin bisa memudahkan monitoringnya. Dengan perawatan yang tepat, anak-anak dengan diabetes tipe 1 bisa memiliki harapan untuk hidup lebih lama.
[Baca Selengkapnya...]

Kamis, 25 Maret 2010

~Cintailah Dirimu Sendiri Dan Cobalah Bahagia~


Manusia bisa bahagia, bila ia bisa membuka mata...
Untuk menyadari, bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti...

Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka mata hati...
Untuk menyadari, betapa ia dicintai...

Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri...
Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus...

Manusia tidak bahagia, karena tidak mau membuka hati...
Berusaha meraih yang tidak dapat diraih...
Memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan...
Tidak mau menerima dan mensyukuri apa yang ada...

Manusia menjadi buta, Karena egois dan hanya memikirkan diri sendiri...
Tidak sadar bahwa ia begitu dicintai oleh orang lain...
Tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik...
Selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar dikarenakan serakah...


Ada teman yang begitu mencintai, Namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri...

Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati...

Telah memiliki segala yang terbaik, Namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, dan selalu menjadi pusat perhatian, serta ingin selalu dinomor satukan...

Padahal... Semua manusia memiliki peranan...
Hebat dan nomor satu dalam suatu hal...
Namun belum tentu, dalam hal lain dia juga hebat...

Kita dicintai oleh satu orang... Namun belum tentu, oleh orang lain kita dicintai juga...

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri, jikalau kita berharap dari orang lain, bersiaplah untuk ditinggalkan, dan siaplah untuk dikhianati...

Kita akan bahagia, bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, serta mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain...

Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepadanya...
Bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati...

Tuhan akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari...

Berusaha dan bahagialah, karena kita pasti dicintai oleh begitu banyak orang dalam hidup ini...
[Baca Selengkapnya...]

Rabu, 24 Maret 2010

~Cara Menyusui Yang Benar~


ASI untuk bayi bisa keluar maksimal asal dilakukan dengan benar. Menyusui dengan satu sisi payudara saja membuat sisi lainnya berhenti memproduksi ASI, sehingga lebih baik bergantian antara sisi kiri dan kanan.

Namun untuk mendapatkan nutrisi yang lengkap, berpindah sisi harus dilakukan pada saat yang tepat.

Kelihatannya sepele, sebab pada dasarnya kedua sisi payudara sama-sama bisa digunakan untuk menyusui. Menggunakan sisi kanan maupun kiri hanya soal pilihan, namun setiap pilihan punya konsekuensinya sendiri.

Selalu menggunakan sisi kanan saja akan membuat sisi kiri berhenti memproduksi ASI, demikian pula sebaliknya. Sementara, terlalu sering berpindah dari sisi yang satu ke sisi yang lain ternyata juga tidak lebih baik.

"Cara yang benar untuk menyusui dengan kedua sisi adalah menggunakan satu sisi dulu sampai benar-benar habis, setelah itu baru berpindah ke sisi yang lain," ungkap dr. Ni Wayan Ani Purnamawati, Sp.KJ. dalam acara soft launching Klinik Laktasi RSUD Koja Jakarta Utara, Kamis (20/5/2010).

Salah satu sisi harus digunakan sampai benar-benar habis, karena ada 2 jenis cairan ASI tidak keluar bersamaan. Jenis yang pertama akan keluar lebih dulu, yakni 'susu awal' yang berwarna bening.

"Susu awal ini mengandung lebih banyak protein, yang bermanfaat bagi pertumbuhan sel pada bayi," papar dr. Wayan.

Jenis berikutnya adalah 'susu akhir' yang berwarna keputihan dan keluar belakangan. Jenis yang kedua ini menurut dr Wayan mengandung lebih banyak lemak, fungsinya untuk meningkatkan berat badan bayi.

"Agar mendapat dua-duanya, satu sisi payudara harus dihisap sampai habis. Kalau terlalu sering berpindah, bisa-bisa bayi hanya mendapat susu awal saja. Akibatnya berat badannya kurang," kata dr. Wayan.

Menurut dr. Wayan, anjuran ini berlaku juga bagi ibu-ibu yang memerah ASI karena tidak sempat menyusui sendiri. Kedua sisi harus diperah secara seimbang, dan masing-masing harus sampai habis.

Selain itu, dr. Wayan juga tidak menyarankan untuk menggunakan satu sisi payudara saja. Kedua sisi harus tetap digunakan secara bergantian, agar semuanya tetap memproduksi ASI.
[Baca Selengkapnya...]

Selasa, 23 Maret 2010

~Goresan Cinta Di Hatimu...~


Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?...
Ketika kita menangis?...
Ketika kita membayangkan?...
Ini karena hal terindah di dunia tidak terlihat...

Ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita, Kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan Cinta...

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan...
Seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan...
Tapi melepaskan bukan akhir dari dunia, Melainkan awal suatu kehidupan baru...

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah dan tengah mencari, dan mereka yang telah mencoba...

Karena merekalah yang bisa menghargai, Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka...

Cinta yang sebenarnya adalah, Ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya...
Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu, dan kamu masih menunggunya dengan setia...
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain, dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata aku turut berbahagia untukmu...


Apabila cinta tidak bertemu, bebaskan dirimu...
Biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi...

Kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya...
Tapi ketika cinta itu mati...
Kamu tidak perlu mati bersama cinta itu...

Orang yang bahagia, bukanlah mereka yang selalu mendapatkan keinginannya...
Melainkan mereka yang tetap bangkit ketika mereka jatuh...

Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupanmu?...
Kamu pasti belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri, dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada...

Karena cintamu akan selalu tetap ada di hatinya, sebagai penghargaan abadi atas pilihan-pilihan hidup yang telah kau buat...

Keep Smile, Happy And Enjoy Guest...
[Baca Selengkapnya...]

Sabtu, 20 Maret 2010

~Jika Bayi Lahir Di Vaccum...~


JIKA HARUS MENJALANI PERSALINAN VACUUM...

Mengapa sampai terjadi persalinan dengan vacuum dan benarkah bayi yang lahir di-vacuum akan menjadi bodoh jika mereka besar nanti?

Anak jadi bodoh karena ketika lahir di-vacuum? Ah, yang benar saja! Buktinya, seperti diutarakan dr. Nanang Hasani, SpOG dari RSIA Hermina Podomoro, ketiga anaknya lahir dengan cara tersebut. “Yang sulung, sekarang sudah SMP dan ketika lulus SD ia memiliki NEM paling tingi. Kedua adiknya, selalu juara kelas.” Bodoh tidaknya anak, kata Nanang, “Bukan karena lahirnya di-vacuum, melainkan 80 persen karena faktor genetik.”

Hal senada ditegaskan dr. Kishore R.J., Sp.A. “Persalinan vacuum tak ada pengaruhnya sama sekali terhadap perkembangan otak si bayi.” Sebab, jelasnya, yang ditarik di-vacuum) bukan otak bayi, melainkan kulit dan jaringan di bawah kulit kepala. “Itu pun tak akan membuat perubahan bentuk kepala,” tukasnya.

APA SIH VACCUM ITU?...

Tapi ngomong-ngomong apa, sih, yang disebut vacuum?. Ternyata ia merupakan alat kebidanan yang digunakan untuk melahirkan janin dengan cara melakukan tarikan pada kepala janin. Alat ini ada yang berbentuk seperti sendok.

“Persalinan dengan vacuum dilakukan bila ada indikasi pada si ibu atau si anak, maupun keduanya,” terang Nanang.

Indikasi pada ibu, misalnya, karena persalinan yang lama, ibu menderita penyakit tertentu seperti jantung, darah tinggi (hipertensi), terutama dengan kejang-kejang (pre-eklampsia). Begitu pula jika ibu memiliki bekas operasi. “Penanganannya harus lebih intensif karena sudah ada jaringan parut di rahimnya,” jelas Nanang.

Sedangkan indikasi pada anak, bila terjadi gawat janin. “Misalnya waktu diperiksa, denyut jantung janin lebih atau kurang dari normal. Normalnya, kan, 120-160/menit. Kalau lebih atau kurang dari itu, disebut gawat janin.” Bisa pula karena terjadi perbedaan variabel antara denyut yang satu dengan lainnya. Setiap menit, denyut jantung bayi diukur, semenit kemudian diistirahatkan untuk kemudian diukur kembali. “Jika pada pengukuran pertama denyutnya 140 dan kedua 120, berarti ada perbedaan besar.”

TIGA SYARAT VACCUM...

Kendati sudah ada indikasi, dokter tak selalu memutuskan ibu menjalani persalinan vacuum. Masih ada persyaratan lain yang harus dipenuhi. “Pertama, tak ada disproporsi kepala panggul. Artinya, panggul ibu tak sempit atau anaknya besar,” terang Nanang. Panggul yang sempit atau anak yang terlalu besar tidak memungkinkan dilakukan persalinan vacuum, karena bayi tidak mungkin “terlalu” dipaksa keluar dengan alat tersebut. Umumnya, kondisi semacam itu mengharuskan si ibu melahirkan dengan operasi Caesar.

Syarat kedua, pembukaan sudah lengkap. “Kalau belum lengkap, vacuum tak dapat dilakukan. Selain itu, bagian terbesar kepala si bayi sudah memasuki pintu atas panggul. Jadi, sudah ada di dasar panggul ibu.” Dan terakhir, ketuban negatif atau sudah pecah (tak ada lagi).

Namun begitu, persyaratan ini masih bisa diperlonggar bila memang sangat diperlukan. Misalnya, ibu atau bayi mengalami payah jantung atau terjadi kejang-kejang. “Kalau tak segera ditolong, keluhannya akan makin berat dan bisa membahayakan ibu maupun janinnya,” terang Nanang. Nah, dalam keadaan demikian, kendati pembukaannya baru 7 cm atau penurunan kepala masih sedikit di atas dasar panggul, persalinan dengan vacuum dapat dilakukan.

Idealnya, proses persalinan dengan vacuum berlangsung 20 menit. Kendati bisa juga mencapai 40 menit. Sebelum dilakukan penarikan pada kepala janin, dokter akan memeriksa ada tidaknya jaringan vagina ibu yang terjepit oleh alat vacuum. Pengecekan dilakukan dua menit setelah alat vacuum dimasukkan dan sebelum penarikan.

Bila dalam proses ternyata setelah ditarik kepala si bayi tak mau turun juga, “Penarikan harus dihentikan dan ibu harus langsung dioperasi,” jelas Nanang. Kegagalan itu, lanjutnya, bisa disebabkan oleh disproporsi kepala panggul atau janin sangat besar. “Bisa juga terjadi, di perut ibu ada tumor yang sebelumnya tidak terdeteksi.”

DAMPAK DILAKUKAN VACCUM...

Persalinan vacuum tak berdampak buruk bagi ibu. “Paling-paling terjadi laserasi atau perlukaan pada jalan lahir, juga perdarahan di jalan lahir.”

Lalu apa dampak yang bakal terjadi jika bayi lahir lewat persalinan vacuum “Selama penarikan tidak dipaksa, tak ada efeknya, kok,” jelas Nanang. Setiap kelahiran, tuturnya, selalu mengandung risiko. “Pada kelahiran normal pun ada risikonya. Misalnya, kemungkinan infeksi.”

Umumnya risiko vacuum pada bayi ialah terjadinya luka atau lecet di kulit kepala. Ini pun dapat diobati dengan obat antiseptik. Bisa pula terjadi cephal hematoma atau pendarahan yang tidak keluar di antara tulang-tulang kepala, berwarna merah kebiruan. “Biasanya akan hilang sendiri setelah bayi usia seminggu.” Yang parah adalah bila terjadi pendarahan infrakranial (pendarahan dalam otak). Untungnya, kasus seperti ini jarang sekali terjadi.

Yang jelas, kata Kishore pada kesempatan terpisah, alat vacuum tak berdampak apa pun pada bayi. “Yang mempengaruhi kondisi bayi setelah kelahiran adalah proses persalinan yang lama itu tadi.” Misalnya, ibu sudah mengejan dan ketuban pun sudah pecah, tapi bayi tak jua lahir. “Sudah tentu terjadi kompresi dari pembuluh darah ibu ke bayi. Akibatnya, bayi tak mendapatkan suplai darah yang cukup sehingga ia lahir dengan kondisi asfiksia,” terang Kishore.

Tapi kondisi asfiksia ini, terangnya lebih lanjut, juga bisa dialami pada bayi dengan persalinan normal maupun operasi caesar. Asfiksia sendiri bisa diketahui dari tes Apgar yang dilakukan setelah bayi lahir. Tak ada perbedaan antara asfiksia karena vacuum maupun operasi caesar atau lahir normal. “Jadi, sama saja,” tukas Kishore.

Nah, asfiksia inilah yang bisa membuat tumbuh kembang anak terganggu. Tapi itu pun jika asfiksianya termasuk dalam kategori berat. Dampaknya, bayi mengalami keterlambatan perkembangan motorik. Jika pada umumnya bayi sudah bisa tengkurap pada usia 3 bulan, sampai umur 6 bulan ia belum mampu melakukannya. Kemungkinan terburuk, bayi mengalami keterbelakangan mental. “Tapi jika asfiksianya sedang, tumbuh kembang tak akan terganggu jika cepat ditangani.”

Jadi, kalau satu saat Anda harus menjalani persalinan vacuum, Anda bisa bilang dengan suara lantang, “Di-vacuum? Siapa takut!”



Aneka Persalinan Dengan Bantuan...

Kecuali persalinan vacuum, ada sejumlah persalinan yang kendati direncanakan berjalan normal, tapi memerlukan bantuan. Antara lain:

* EPISIOTOMI...

Adalah tindakan pengguntingan di daerah perineum (antara vagina dan dubur) dan dilakukan sebelum bayi lahir. Pengguntingan dilakukan agar tidak terjadi perobekan alamiah yang bentuknya tidak beraturan dan sulit untuk diperbaiki.

Sebelum episiotomi dilakukan, ibu hamil akan memperoleh bius lokal, sehingga tidak akan terasa sakit. Usai persalinan, daerah tersebut dijahit kembali.

Ada dua macam episiotomi yang biasa dilakukan oleh para dokter dan pembantu persalinan, yaitu median (pada garis tengah) dan mediolateral (dari tengah ke arah samping).

* INDUKSI...

Cara ini dilakukan untuk merangsang kontraksi rahim, terutama kalau tanda-tanda kelahiran tidak muncul. Induksi dilakukan bila bayi lewat bulan, rhesus darah negatif dengan kelainan, pre-eklampsia, hipertensi, diabetes.

Dokter akan dengan sengaja memecahkan ketuban yang menyelubungi janin. Bila leher rahim belum matang, akan diberikan obat penghilang nyeri. Persalinan induksi dirangsang dengan hormon oksitosin yang diberikan melalui jarum infus. Bisa juga dengan kapsul sisip vagina yang berisi prostaglandin yang berfungsi melunakkan dan melebarkan leher rahim atau memecah ketuban.

Bisa pula dilakukan dengan cara mekanik, yaitu dipasang balon yang ditiupkan ke rahim ibu. Tujuannya sama, untuk merangsang kontraksi.

* BEDAH CAESAR...

Saat ini operasi bukan merupakan sesuatu yang harus ditakutkan. Tapi para dokter tidak menganjurkan ibu hamil untuk melahirkan lewat operasi Caesar bila tanpa indikasi medis. Alasannya, risiko persalinan alamiah lebih sedikit dibanding Caesar.

Operasi Caesar bisa saja dilakukan dokter kendati sebelumnya tanpa rencana. Misalnya, kondisi ibu sudah payah, karena proses persalinan yang terlalu lama. Akibatnya power (tenaga mengejan) si ibu sudah melemah. Bisa juga lantaran bayi yang terlalu besar sehingga sulit keluar.

Kendati aman, bedah Caesar meninggalkan luka besar parut yang memerlukan penyembuhan lebih lama. Kecuali itu, umumnya para ibu yang melahirkan lewat cara ini akan kehilangan kesempatan pertama bersama si bayi. Karena kondisi yang belum memungkinkan, biasanya ibu tidak bisa langsung menyusui. Dan yang lebih penting lagi, melahirkan dengan operasi jauh lebih mahal.
[Baca Selengkapnya...]

Jumat, 19 Maret 2010

~Tips Memilih Nama Untuk Anak Anda~


Memilih nama yang tepat bagi sang buah hati adalah tugas yang gampang-gampang susah. Karena nama adalah sesuatu yang dibawa si kecil seumur hidupnya. Ikuti beberapa tips cerdas dalam memberikan nama untuk sang buah hati.

Tak sedikit orangtua yang merasa bingung dalam memberikan nama untuk anaknya, biasanya orangtua takut nama tersebut menjadi beban bagi anak.

Dalam pemilihan nama terkadang tidak hanya melibatkan orangtua saja, tapi kerabat, keluarga atau teman juga bisa memberikan saran dan ide-ide untuk nama si bayi.

Meskipun demikian, keputusan akhir untuk nama bayi tetap terletak pada orangtua. Karena itu tak ada salahnya untuk mulai mencari nama anak sejak jauh-jauh hari.

Ada beberapa hal yang turut dipertimbangkan dalam memutuskan sebuah nama untuk bayi, seperti arti dari nama, menghindari inisial yang memalukan serta bagaimana nama panggilan untuk si kecil nantinya.

Seperti dikutip dari Babycenter dan Parents, Rabu (31/3/2010) ada beberapa poin yang perlu diperhatikan orangtua dalam memilih nama bayi, yaitu:

1. Hindari nama yang membuat bingung jenis kelamin
Nama-nama tertentu memang bisa digunakan untuk jenis kelamin pria dan wanita. Sebaiknya memberikan nama yang sudah jelas untuk jenis kelaminnya. Nama internasional Courtney atau Aubrey sebenarnya lebih sering digunakan untuk nama wanita tapi beberapa orangtua memakai nama itu untuk anak lelaki, kasihan si kecil kalau terus-terusan disangka perempuan padahal dia lelaki.

2. Jangan terpengaruh nama-nama orang top
Memberikan nama artis yang sedang populer saat ini mungkin terdengar keren. Tapi kadang-kadang kelakuan selebritas yang ditiru berperilaku negatif seperti mabuk-mabukan atau narkoba. Kasihan si anak jika namanya seperti artis yang bermasalah.

3. Buatlah nama yang sederhana jangan terlalu panjang
Banyak anak-anak sekolah saat ini yang memiliki nama terlalu panjang, belum lagi jika ia harus membawa nama keluarga. Bayangkan jika si kecil harus menulis nama lengkapnya dalam setiap formulir atau kertas ujian yang menggunakan bulatan-bulatan huruf berapa banyak waktu yang harus dihabiskan.

4. Ejaan yang jelas
Banyak orangtua yang membuat nama anaknya dengan ejaan yang dibuat sendiri agar terkesan beda. Misalkan nama Susilo dibuatnya menjadi Shoosilow. Jika mereka berinteraksi dengan orang lain tentu yang mendengar nama Susilo akan mengeja dengan ejaan biasa, dan ini akan menjadi pekerjaan si anak seumur hidupnya untuk mengoreksi kesalahan nama yang ditulis orang.

Sementara pemilihan nama bisa dilakukan dengan pertimbangan:

1. Indah dan serasi
Bagaimana suatu nama terdengar saat ada seseorang yang memanggil adalah salah satu hal yang harus dipikirkan. Usahakan untuk mencari kecocokan dengan nama terakhir keluarga, atau antar kata terdengar indah jika digabungkan dalan sebuah nama.

2. Unik
Nama yang tidak biasa memiliki keunggulan yang membuat anak berbeda dari nama-nama umum lainnya, seperti tidak memiliki nama yang sama saat disekolah. Namun, nama unik ini harus tetap enak di dengar, serasi dan gampang dieja. Selain itu hindari nama unik yang aneh atau sulit diucapkan yang bisa menjadi bahan ledekan anak-anak.

3. Nama keluarga dan keturunan
Nama keluarga adalah sesuatu hal yang penting untuk mengetahui keturunan dari anak tersebut. Terkadang ada keluarga yang memberikan nama sesuai urutan kelahiran atau tradisi keluarga.

4. Memiliki arti positif.
Makna dari nama terkadang bisa mempengaruhi kehidupan si anak nantinya. Berilah anak dengan nama yang mengandung makna positif serta hindari nama-nama yang memiliki arti buruk. Terlebih sebuah nama akan dibawa anak sepanjang hidupnya.

5. Memperhatikan inisial dan nama panggilan
Usahakan orangtua menghindari nama yang dapat memicu julukan-julukan tertentu sehingga bisa memalukan anak. Serta carilah inisial nama yang unik dan nama panggilan yang mudah diingat atau mudah diucapkan.

Tidak ada satupun peraturan yang sulit dalam memilih nama untuk anak Anda. Tapi satu hal yang pasti dan harus diingat dalam memberikan nama untuk si buah hati adalah Anda dan pasangan sama-sama menyukai nama tersebut dan yakin nama itu cocok disandangnya hingga dewasa
[Baca Selengkapnya...]
Desain By : Aldid Alifya Kyko, Since July 2010